Anda penggemar durian? Anda juga bosan menikmati buah berbau menyengat itu dengan cara biasa? Nah, durian bakar mungkin bisa jadi pilihan.
Tidak perlu jauh-jauh ke Thailand, sebab durian bakar hanya ada di Indonesia, lebih tepatnya suku dayak. Suku asli Kalimantan ini punya cara unik menyajikan durian. Mereka bakar durian itu, lalu dinikmati bersama.
Tidak perlu jauh-jauh ke Thailand, sebab durian bakar hanya ada di Indonesia, lebih tepatnya suku dayak. Suku asli Kalimantan ini punya cara unik menyajikan durian. Mereka bakar durian itu, lalu dinikmati bersama.
Nah, Anda juga tidak perlu jauh-jauh mendatangi suku dayak, karena Taman Wisata Mekarsari telah menyediakan sajian ini dalam paket tur wisata Durian. Menu baru ini, sekaligus melengkapi apa yang sudah disediakan sebelumnya.
Kepala Seksi Kebun Koleksi, Taman Wisata Mekarsari, Joko Sugono merupakan sosok dibalik munculnya menu durian bakar dalam paket wisata Mekarsari. "Saya mencicipi durian bakar saat berada di hutan Kalimantan, tepatnya Kabupaten Sangau. Di sana memang, kalau musim durian tiba maka setiap hari penduduk setempat mengkonsumsi durian," kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (22/2).
Saat itu, kata Joko, ia diajak menikmati durian bakar. Ia pun penasaran seperti apa durian bakar. "Saya itu penasaran betul. Dengan sopan, orang Dayak memintanya untuk mencicip durian tersebut. Rasanya beda banget," kata dia.
Menurut Joko, perbedaan itu terletak pada hilangnya bau menyengat pada durian. Sedangkan daging buahnya, terdapat aroma bakar yang membuat sensasi tersendiri.
"Kalau Anda makan ubi bakar, singkong bakar seperti itulah rasanya. Tapi tetap saja, karena bau durian begitu menonjol lantas tercipta kombinasi yang cukup unik," kata dia.
Penasaran dengan penuturan Joko, saya pun berkesempatan mencicipi durian ala suku Dayak. Memang benar, bau menyengat itu menghilang seketika. Yang menggembirakan, saya tidak mengalami kesulitan untuk membuka durian yang telah dibakar.
Bagi para pecinta durian, tentu paham hal yang menyebalkan saat menikmati durian adalah membuka kulitnya yang keras. Untuk yang sudah terbiasa mengelupas kulit durian tentu tidak akan bermasalah. Namun, bagi yang hanya sekedar melahap bisa jadi perkara.
Nah, untuk durian bakar ini nyaris tidak ada kesulitan saat membukanya. Begitu durian bakar diangkut dari tungku pembakaran, lalu diletakan dalam wadah lain, seketika hanya dengan sedikit sentuhan saja terkelupaslah kulit durian. Sejurus kemudian, aromanya segera membuat indera perasa bergejolak.
"Jangan buru-buru mas, biar dingin sedikit," kata Joko sembari terkekeh.
Untuk menikmati durian bakar ini, pengelola Taman Wisata Mekarsari mulai 16 Februari 2012 hingga pertengahan Maret, para pengunjung Taman Wisata Mekarsari dapat mengikuti Tur Durian yakni tur berkeliling panen durian.
Paket tur durian dikenakan tarif Rp 180 ribu untuk satu keluarga, berhak mendapatkan dua buah durian, empat cup es durian, satu pak dodol durian, dan empat gelas air mineral.
Kepala Seksi Kebun Koleksi, Taman Wisata Mekarsari, Joko Sugono merupakan sosok dibalik munculnya menu durian bakar dalam paket wisata Mekarsari. "Saya mencicipi durian bakar saat berada di hutan Kalimantan, tepatnya Kabupaten Sangau. Di sana memang, kalau musim durian tiba maka setiap hari penduduk setempat mengkonsumsi durian," kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (22/2).
Saat itu, kata Joko, ia diajak menikmati durian bakar. Ia pun penasaran seperti apa durian bakar. "Saya itu penasaran betul. Dengan sopan, orang Dayak memintanya untuk mencicip durian tersebut. Rasanya beda banget," kata dia.
Menurut Joko, perbedaan itu terletak pada hilangnya bau menyengat pada durian. Sedangkan daging buahnya, terdapat aroma bakar yang membuat sensasi tersendiri.
"Kalau Anda makan ubi bakar, singkong bakar seperti itulah rasanya. Tapi tetap saja, karena bau durian begitu menonjol lantas tercipta kombinasi yang cukup unik," kata dia.
Penasaran dengan penuturan Joko, saya pun berkesempatan mencicipi durian ala suku Dayak. Memang benar, bau menyengat itu menghilang seketika. Yang menggembirakan, saya tidak mengalami kesulitan untuk membuka durian yang telah dibakar.
Bagi para pecinta durian, tentu paham hal yang menyebalkan saat menikmati durian adalah membuka kulitnya yang keras. Untuk yang sudah terbiasa mengelupas kulit durian tentu tidak akan bermasalah. Namun, bagi yang hanya sekedar melahap bisa jadi perkara.
Nah, untuk durian bakar ini nyaris tidak ada kesulitan saat membukanya. Begitu durian bakar diangkut dari tungku pembakaran, lalu diletakan dalam wadah lain, seketika hanya dengan sedikit sentuhan saja terkelupaslah kulit durian. Sejurus kemudian, aromanya segera membuat indera perasa bergejolak.
"Jangan buru-buru mas, biar dingin sedikit," kata Joko sembari terkekeh.
Untuk menikmati durian bakar ini, pengelola Taman Wisata Mekarsari mulai 16 Februari 2012 hingga pertengahan Maret, para pengunjung Taman Wisata Mekarsari dapat mengikuti Tur Durian yakni tur berkeliling panen durian.
Paket tur durian dikenakan tarif Rp 180 ribu untuk satu keluarga, berhak mendapatkan dua buah durian, empat cup es durian, satu pak dodol durian, dan empat gelas air mineral.
0 comments:
Posting Komentar