Ispirasi & Informasi

Berbagi Apa Yang Kita Bisa, Agar Hidup Lebih Bermakna

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Tips-Tips Penting Seputar Plastik

 Tips dan Triks     No comments   

Bentuk dan  warna yang menarik, ringan, dan tidak mudah pecah menyebabkan plastik menjadi pilihan favorit sebagai wadah penyimpan makanan dan minuman. Hal ini tidak menjadi masalah selama kita memilih plastik yang benar-benar aman digunakan sebagai wadah makanan dan minuman. 

Tapi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat menggunakan perkakas plastik :
  • Teliti saat memilih wadah plastik yang akan digunakan sebagai wadah makanan dan minuman.
  • Pastikan bahwa produk tersebut dibuat oleh perusahaan yang terpercaya, memiliki integritas, kredibilitas, serta berkomitmen untuk membuat produk yang aman bagi konsumen.
  • Pastikan bahwa produk tersebut menggunakan standar keamanan dan kesehataan (food grade ) dan mencantumkan logo FOOD GRADE (gambar gelas dan garpu).
  • Gunakan wadah sesuai intruksi dan fungsi pemakaiannya agar tidak membahayakan kesehatan.
  • Bawalah wadah makanan sendiri dari rumah ketika membeli makanan di luar rumah, misalnya ke toko makanan, toko kue, supermarket, dan lain-lain.
  • Rawatlah wadah makanan kemasan plastik agar awet dan aman untuk digunakan berulang-ulang.
  • Agar terhindar dari aroma makanan yang tertinggal dalam wadah, gunakan koran yang telah dibasahi dan tutup wadah tersebut. Diamkan selama beberapa jam, lalu bilas dengan air bersih. Untuk aroma yang tidak terlalu kuat, gunakan jeruk lemon saat mencuci. Simpan wadah dan tutupnya terpisah.
  • Untuk mengurangi noda makanan yang menempel pada wadah, segera bersihkan wadah dari sisa-sisa makanan setelah habis dikonsumsi. Gunakan lap yang mampu menyerap minyak dan noda yang tersisa, cuci bersih. Bis apula menggunakan soda kue untuk menghilangkan noda.
  • Sebaiknya jangan memanaskan makanan dengan wadah atau bungkus berbahan plastik dalam oven microwave . Gunakan wadah dari bahan gelas atau keramik tahan panas atau wadah yang dinyatakan aman untuk microwave .
  • Wadah berbahan plastik sebaiknya juga tidak digunakan untuk makanan yang panas, apalagi berminyak. Kemungkinan migrasi komponen plastik ke wadah pangan semakin besar pada suhu tinggi.
  • Membeli buah-buahan yang belum dikupas  dalam kemasan styrofoam  yang ditutup cling wrap masih aman. Tapi kalau kita membeli daging segar atau ayam yang dikemas dengan cara yang sama, sebaiknya sampai di rumah ganti kemasaannya dengan wadah plastik yang aman, sebelum disimpan pada lemari pendingin atau freezer . Lebih baik bila membawa sendiri wadah dari rumah untuk wadah ayam atau daging yang kita beli.
  • Kode daur ulang dengan simbol segitiga di bawah produk plastik dibuat untuk memudahkan pemilahan saat proses daur ulang di pabrik daur ulang dan tidak berhubungan dengan aman atau tidaknya sebagai wadah makanan. Jadi, telitilah kembali kode pada kemasan plastik yang aman untuk makanan.
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Anak Gampang Marah? Cek Orang Tuanya

 inspirasi     No comments   



 Ayah-bunda ternyata menularkan sifat pemarahnya pada anak.

Menangani anak yang menjerit dan meronta tak terkendali memang memerlukan teknik khusus. Memarahi atau bersuara lebih keras bukan solusinya. Sebaliknya, pengasuh cukup menyampaikan larangan dalam kalimat pendek sambil memeluk anak yang sedang tantrum.

Hal itu tentu sukar dilakukan oleh orang tua yang temperamental. Mereka harus bisa menguasai diri terlebih dulu sebelum meredakan luapan emosi yang meledakledak pada anandanya. Terdengar sulit? Sebaiknya, teruslah berlatih menguasai emosi. Sebab, ayah bunda yang pemarah cenderung membuat anak gampang tantrum.

Riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Development and Psychopathology di Amerika Serikat membuktikan keterkaitan tersebut. Anak-anak terlihat lebih cepat kesal dan berulah jika orang tuanya juga lekas marah. Kecenderungan yang sama tampak pada anak yang ayah bundanya bereaksi berlebihan terhadap polah anandanya.

Riset tersebut melibatkan anak-anak yang diadopsi. Peneliti mencermati perilaku anak adopsi usia sembilan, 18, dan 27 bulan serta orang tua angkatnya. Sebanyak 361 keluarga di 10 negara bagian menjadi respondennya. Peneliti juga menganalisis data genetik dari anak dan orang tua kandungnya. hasilnya, orang tua yang punya kecenderungan bereaksi berlebihan akan lebih cepat marah ketika anaknya berbuat kesalahan.

Anak yang diasuh orang tua seperti ini ternyata menunjukkan perilaku mudah tantrum ketimbang anak lain seusianya. Selain itu, penelitian juga mengungkap bayi yang tumbuh menjadi balita dalam kondisi sering terpapar emosi negatif dari ibu bapaknya tampak memiliki banyak masalah perilaku di usia 24 bulan.

Temuan itu sekaligus membawa peneliti pada satu kesimpulan penting. emosi negatif yang dipaparkan kepada bayi hingga masa balita berpengaruh pada perilaku anak di kemudian hari. “Faktor genetik juga berperan, terutama pada anak yang dari lahir mewariskan risiko genetik terkait bakat emosi negatif,” papar peneliti utama, Shannon lipscomb, assistant professor of human development and family sciences di Oregon State University seperti dikutip healthDay News.

Meski begitu, bakat genetik itu tidak serta-merta muncul dalam kepribadian anak kelak. Faktor lingkungan, dalam hal ini pengasuhan, besar perannya dalam mengawal pembentukan karakter anak. Buktinya, anak yang punya warisan genetik emosi negatif dari ibu kandungnya, namun diasuh oleh keluarga yang rendah kadar stresnya dan lingkungan yang tidak begitu reaktif terlihat baik-baik saja.

Penelitian ini memperbaiki pemahaman tentang keterkaitan yang rumit antara genetik dan faktor lingkungan terdekat. “Kemampuan orang tua meregulasi diri sendiri untuk bisa tetap tegas, percaya diri, dan tidak berlebihan dalam bereaksi merupakan kata kunci untuk memperbaiki perilaku anak sebab anak merupakan peniru perilaku yang hebat,” urai lipscomb.

sumber
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Translate

Popular Posts

  • Rasio Perbandingan Antara Daratan Dengan Lautan
    Dalam Al Quran kata bahr yang berarti lautan, muncul sebanyak 32 kali. Sementara kata barr yang berarti daratan muncul sebanyak 13...
  • PESAN TERSEMBUNYI DARI FILM "LORD OF THE RINGS"
    Film Lord Of The Ring (disingkat LOTR) bukanlah film bertema sejarah, sebab di dunia ini tidak ada sejarah seperti itu. Ia juga bukan film...
  • Ternyata Minyak Bumi Bukan Berasal Dari Fosil dan Tidak Akan Habis
    KEBIJAKAN pemerintah soal bahan bakar minyak (BBM) selalu saja ditunggu dengan harap-harap cemas, begitupun penetapan kuota produksi negar...
  • Suami Selingkuh? Sudahkah Anda Berkaca, Wahai Para Istri?
    Beberapa waktu lalu saya dicurhati seorang teman. Sebut saja namanya mbak Weni. Kebetulan suami mbak Weni ini adalah teman kantor suami ...
  • Hanya Bung Karno Yang Berani Mengutip Al Quran Di Sidang Umum PBB
    Bung Karno pernah membuat geger Perserikatan Bangsa-Bangsa dan membuat terpukau bangsa-bangsa lain atas pidatonya di depan Sidang...

Categories

  • Informasi Terkini
  • inspirasi
  • inspirasi hidup
  • Ispirasi Bisnis
  • peristiwa
  • Seputar Kita
  • Tips dan Triks

Pages

  • Beranda

Blog Archive

  • ▼  2015 (5)
    • ▼  November (3)
      • Hanya Bung Karno Yang Berani Mengutip Al Quran Di ...
      • Poligami, Boleh Tidak Suka Tapi Tidak Boleh Mengin...
      • Menjaga Rahasia
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2014 (11)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (3)
  • ►  2013 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2012 (75)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (44)
    • ►  Februari (27)
  • ►  2011 (4)
    • ►  Desember (4)
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Ispirasi & Informasi | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates